Seiring berjalannya waktu, para pakar ilmiah mengatakan bahwa suhu akan naik lebih cepat dari yang diperkirakan sebelumnya.
Jika emisi gas rumah kaca tergerus, temperatur di Bumi akan memanas minimal empat derjat Celcius pada tahun 2100 medatang, dua kali lebih panas dari pada ambang berbahaya yang ditetapkan pemerintah dunia.
Awan menjadi "perisai" Bumi untuk memantulkan sinar matahari ke angkasa akan menipis, atau hanya sedikit yang terbentuk, sehingga suhu akan naik secara dramatis. Hal ini telah diteliti dan diterbitkan di Jurnal Nature.
Isu perubahan iklim dengan awan sebagai salah satu unsur yang turut mempengaruhi memang masih sangat jarang didengar. Namung seorang Profesor dari University of New South Wales, Australia, mengatakan bahwa perubahan awan bisa mengatur perubahan iklim.
"Kita sedang mencari tahu apa yang bisa mengendalikan perubahan awan, dan bagaimana cara manusia mengurangi dampak dari pemanasan global sebesar mungkin," kata Sherwood, yang juga berperang sebagai pemimpin penelitian.
"Empat derajat Celcius itu akan menjadi bencana, bukan cuma berbahaya. Itu akan membuat kehidupan di daerah tropis memburuk, dan lapisan es di Greenland mencair, begitu juga Antartik. Ketinggian air laut bisa bertambah sampai beberapa meter, negara-negara di Pasifik tenggelam," jelasnya pada Guardian, Rabu 1 Januari 2014.
Dia juga mengatakan, meningkatnya rata-rata suhu global (setidaknya 4 derajat Celcius di tahun 2100) akan memiliki efek domino pada dunia dan sektor ekonomi di banyak negara. "Kita harus segera memulai untuk mengekang emisi karbon," tutur Sherwood.
Komentar harus sesuai dengan topik artikel.
- Komentar yang Relevan Sesuai Topik Pembahasan
- Dilarang SPAM, Menghina dan Melecehkan (SARA), Berkomentar dengan LINK aktif
- Dilarang PROMISI di Komentar
- Komentar yang tidak sesuai akan diHAPUS
by TRENZT.com