Pemerintah Amerika Serikat pastilah mempunyai alasan tertentu untuk memberikan dukungan pada Israel untuk melancarkan serangan ke kawasan jalur Gaza. Apa lagi posisi AS ini bertolak belakang dengan sikap PBB, Uni Eropa dan negara-negara lain yang mengecam serangan Israel atas wilayah Gaza ini.
“Kami mengecam keras peluncuran roket secara terus-menerus ke wilayah Israel yang sengaja ditujukan pada warga sipil oleh organisasi teroris di Gaza. Tidak ada satu negara pun yang dapat menerima jika ada serangan roket yang mengenai warganya, sehingga kami mendukung hak Israel dalam melindungi diri mereka dari serangan berbahaya tersebut” kata juru bicara Gedung Putih Josh Earnest yang dirilis oleh Reuters, Rabu (9/7/2014).
Israel menuding Hamas sebagai dalang di balik penculikan. Mereka pun menangkap ratusan aktivis Hamas dalam upaya mencari ketiganya, yang pada akhirnya ditemukan tewas. Beberapa hari kemudian, seorang remaja Palestina bernama Mohammed Abu Khudair ditemukan tewas di kawasan hutan Yerusalem. Kematian ini diduga bermotif balas dendam.
Sejak tewasnya Abu Khudair, sebanyak 200 roket diluncurkan dari Gaza ke wilayah Israel. Peluncuran roket ke wilayah Israel inilah yang memicu dilancarkan serangan udara ke wilayah Gaza. Operasi militer Israel ke Gaza yang dimulai dari hari Selasa (8/7/2014) ini setidaknya telah menewaskan lebih dari 47 warga Palestina. Dan aksi Israel ini disebut sebagai yang terburuk sejak pertempuran delapan hari pada 2012 lalu.
Sumber Berita
Komentar harus sesuai dengan topik artikel.
- Komentar yang Relevan Sesuai Topik Pembahasan
- Dilarang SPAM, Menghina dan Melecehkan (SARA), Berkomentar dengan LINK aktif
- Dilarang PROMISI di Komentar
- Komentar yang tidak sesuai akan diHAPUS
by TRENZT.com