logo blog

Para Hacker Indonesia Siap Ladeni Hakcer Israel

image
TRENZT.com - Kencaman akan aksi Israel ke Palestina tak hanya diwujudkan melalui berbagai aksi unjuk rasa dan penggalangan dana. Para hacker di seluruh dunia termasuk Indonesia meretas berbagai website milik Israel. Aksi yang dilakukan Anonymous itu mendapat banyak dukungan dari berbagai kalangan dan kelompok hacker di seluruh dunia.

Berdasarkan daftar kelompok hacker beserta hasil aksinya di hackersnewsbulletin.com, terdapat kelompok peretas bernama blankon33 dari Indonesia.

Bombadir di dunia maya itu, dikabarkan membuat Israel geram dan mengancam akan menyerang balik Indonesia dengan meluncurkan roket ataupun melakukan sabotase teknologi. Sontak informasi seperti itu jadi santapan troller di dunia maya maupun jejaring sosial.

Pengamat teknologi informasi, Kamilov Sagala, menegaskan, ancaman Israel tersebut seharusnya ditanggapi dengan kepala dingin.

Dikutip dari harianterbit.com. "Jika para hacker dalam negeri kita berhasil menyerang Israel, tak ada yang perlu ditakutkan. Toh jika kita bersatu padu pasti bisa menahan serangan balik hacker mereka," jelasnya, Minggu (13/7).

Namun, kata Kamilov, Indonesia harus tetap waspada mengingat beberapa produk teknologi di tanah air berasal dari antek Israel.

"Dan perlu kita ingat kembali soal peretasan dan penyadapan yang dilakukan NSA. Yang notabene 'pesanan' Israel dan Amerika Serikat," ujarnya.

Dia menegaskan, meski isu tersebut belum dapat dipertanggungjawabkan, namun tak ada salahnya jaringan keamanan sistem informasi di Indonesia harus diperketat. "Jadi jika ancaman itu benar terjadi kita enggak kaget. Kominfo harus sigap atas hal ini," tegasnya.

Sementara itu, Rudi Lumanto, dari Indonesia Security Incident Responses Team on Internet Infrastructure ( ID-SIRTII), mengatakan, serbuan hacker yang dilancarkan ke situs Israel makin gencar.

"Jutaan situs pun dilaporkan menjadi korban. Sayangnya, aksi mengubah tampilan situs (deface) sejatinya bukanlah yang ditakuti pihak Israel," ujar Rudi.

Sebaliknya, kata Rudi, Israel melakukan serangan masif yang menyasar infrastruktur fisik yang jauh lebih mengerikan dan memberi dampak luar biasa parah bagi suatu negara. Sementara peretasan di dunia maya hanya untuk merusak data.

Dia menyatakan, pihaknya terus mengembangkan infrastruktur Domain Name System (DNS) security di Indonesia. Sebab, jika DNS di tanah air aman, maka serangan dunia maya dari Israel bisa diminimalisasi.

"Karena DNS menjadi rawan terhadap serangan DNS hijacking, DNS amplification, DNS cache poisoining, MITM attack, dan DDOS. Seperti yang terjadi ketika konflik Israel-Palestina, banyak yang berusaha menyerang domain Israel," ujarnya.

Menurut sosiolog, Nia Elvina, ancaman yang dilontarkan Israel memiliki spektrum lebih luas. Jika Israel benar mengeluarkan pernyataan demikian, karena negara tersebut mendapatkan dukungan empat negara yakni AS, Kanada, Jerman, dan Perancis.

“Coba lihat teknologi yang ada di Indonesia berasal dari mana saja? Keempat negara tersebut kan. Israel sendiri memegang peran penting diperekonomian di empat negara tersebut. Dan negara-negara tadi adalah berpengaruh dalam dunia internasional, termasuk juga dalam menentukan arah kebijakan yang diambil PBB," ungkapnya.

Sebelumnya, Indonesia-Israel Public Affairs Comitte (IIPAC) memperingatkan masyarakat Indonesia agar mengedepankan perdamaian kala berbicara soal Israel.

Mereka meminta Indonesia tak terus menyudutkan Israel. IIPAC merujuk polemik kunjungan sejumlah tokoh Indonesia ke Israel yang kemudian memantik protes masyarakat.

Direktur IIPAC, Benjamin Ketang, mengatakan, jangan sampai Indonesia memancing peperangan. Sebaliknya, bila berbicara kepada Israel lebih baik didasari perdamaian.

“Perang yang saya maksud itu, misalnya kita disabotase telekomunikasi, teknologi. Karena kita tahu siapa yang menguasai itu (Israel dan Yahudi),” ucap Benjamin.

Dalam pernyataannya, dia pun memperingatkan agar Indonesia jangan terus menghujat Yahudi dan Israel. Menurutnya, selama ini Israel dan Yahudi masih diam meladeni sikap Indonesia, karena  Indonesia dinilai sebagai negara merdeka dan berdaulat.

Namun sampai berita ini diturunkan masih ada kesimpangsiuran atas fakta pernyataan Israel tersebut.

Next
« Prev Post
Previous
Next Post »

2 komentar

Jadi ga bisa ngebayangin perangnya hacker tu gmana ya? wkwkw

Balas

hhehehe, iya gan...

Balas

Komentar harus sesuai dengan topik artikel.

- Komentar yang Relevan Sesuai Topik Pembahasan
- Dilarang SPAM, Menghina dan Melecehkan (SARA), Berkomentar dengan LINK aktif
- Dilarang PROMISI di Komentar
- Komentar yang tidak sesuai akan diHAPUS

by TRENZT.com

Copyright © 2014. TRENZT.com - All Rights Reserved | Template Created by Kompi Ajaib | Redesign by OpenKerja.com powered by Blogger